Moka Logo
Wahai Para Pebisnis, Catat 5 Tren Bisnis Pasca COVID-19 Ini

Tips Bisnis

Wahai Para Pebisnis, Catat 5 Tren Bisnis Pasca COVID-19 Ini

4 min
SintiaSintia

5 Tren Bisnis Pasca COVID-19 – COVID-19, social distancing, PSBB, karantina. Mungkin kata-kata ini baru terdengar pada awal 2020 ini. Namun siapa sangka, hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kehidupan kita sebagai pebisnis. Bahkan, kita juga tidak tahu kapan semuanya akan berakhir.

Akan tetapi, dalam perspektif bisnis, COVID-19 nyatanya tak melulu memberikan dampak buruk. Memang, sebagian penjualan menurun, banyak toko tutup, bahkan tak sedikit perusahaan yang “merumahkan” karyawannya. Pada sisi berlawanan, tak sedikit pula bisnis yang membuka cabang baru, meningkatkan penjualan online, bahkan hingga berani membuka membuka bisnis rumahan baru.

Download E-book Gratis: Ramadan 2020: Antisipasi Bisnis di Tengah Krisis Corona

Ya, mau tidak mau, siapa pun harus beradaptasi dengan kenormalan yang baru ini. Namun, jangan sampai kondisi ini membuat terlena dan stagnan. Jika COVID-19 sudah selesai, apa yang akan Anda lakukan? Sudahkah dipersiapkan dari sekarang?

Pada tulisan ini, kami ingin mengajak Anda untuk mengetahui 5 tren bisnis pasca COVID-19. Harapannya, bisnis Anda bukan lagi berada dalam survival mode, melainkan Growth atau Maturity Stage.

5 Tren Bisnis Pasca COVID-19

1. Website dan tools digital yang kian mumpuni

online shopping - belanja online - 5 Tren Bisnis Pasca COVID-19

Selama COVID-19 masih merajalela, banyak bisnis F&B, Retail, dan Service terpaksa menutup toko offline mereka, lalu beralih ke penjualan online. Kanal penjualan online yang bisa diutilisasi pun sangat beragam, seperti media sosial, website, e-commerce, hingga social messenger. Inilah yang akan menjadi tren bisnis pasca COVID-19 nanti.

Baca juga: Pekerjaan Lebih Lancar Berkat 15 Aplikasi Project Management Terbaik

Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kemunculan bisnis online ini adalah:

  1. Website dan tools digital yang mumpuni ternyata cukup berhasil untuk menggaet dan melayani pelanggan. Apalagi, kita hidup di dunia yang ingin serba cepat dan efisien.
  2. Pebisnis kini bisa menjangkau pelanggan di kota-kota lainnya, yang mungkin selama ini tidak dijangkau kala hanya membuka toko offline.
  3. Menjadi pebisnis yang adaptif dan berani itu wajib. Jika tidak, Anda tidak akan berhasil menjalani survival mode.
  4. Hampir semua bisnis sudah beralih ke revolusi dan transformasi digital dan hal ini akan terus berlanjut pasca COVID-19. Untuk itu, tidak ada salahnya Anda belajar lebih lanjut mengenai penjualan secara online. Bila memungkinkan, Anda juga bisa mendalami soal chatbots, mobile application, atau hal-hal lain yang mampu mendukung bisnis online agar bisa tetap sustain.

Tak cuma itu, pebisnis pun tak segan-segan untuk berinvestasi pada teknologi yang mampu mencatat dan melacak penjualan secara otomatis, seperti aplikasi kasir Moka, yang terbukti mampu memudahkan lebih dari 40.000 pebisnis untuk berjualan dan berkembang. Cek di sini untuk info lebih lanjut.


2. Masalah keamanan siber menjadi perhatian utama

cloud computing - teknologi

Keamanan siber sudah menjadi topik penting dalam setiap bisnis dan tentu saja, hal ini juga perlu menjadi fokus utama Anda. Apalagi, jika Anda memiliki data pelanggan dalam jumlah yang banyak, sudah menjadi tanggung jawab Anda untuk menjamin keamanannya dengan baik.

Baca juga: 9 Cara Ampuh Tingkatkan Loyalitas Pelanggan

Jagalah aset digital yang dimiliki sebaik mungkin. Jangan sampai pelanggaran data atau serangan siber terjadi. Apa saja hal-hal yang bisa dilakukan?

  1. Gunakan aplikasi third party yang legal pada laptop atau komputer Anda.
  2. Pasang fitur keamanan 2FA atau Two Factor Authentication agar akun pribadi atau bisnis Anda aman (berlaku juga untuk akun media sosial bisnis Anda).
  3. Ganti password akun-akun Anda secara rutin, setidaknya 3 bulan sekali.
  4. Bila perlu, jangan ragu untuk berinvestasi di bidang teknologi. Misalnya, merekrut karyawan yang mengerti di bidang IT agar segala infrastruktur atau keamanan bisnis Anda lebih terjamin.

3. Peningkatan jumlah meeting secara virtual

pebisnis video call - 5 Tren Bisnis Pasca COVID-19

Ini dia tren bisnis pasca COVID-19 selanjutnya. Meeting secara virtual diprediksi akan terus berlanjut setelah wabah ini usai. Banyak yang sudah merasakan keefektifan dan keefisienannya dari segi waktu dan tempat. Bisa jadi, pertemuan secara daring ini bukan cuma terjadi di bisnis secara tradisional saja, melainkan aspek lain dalam kehidupan kita.

Sebagai contoh, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter, psikolog, penata rambut, instruktur yoga, dan lainnya, secara virtual. Menarik bukan?

Untuk itu, salah satu hal yang perlu dipersiapkan pebisnis pasca COVID-19:

  1. hardware seperti ponsel, laptop, tablet, atau komputer,
  2. aplikasi video conference. Cek di sini untuk melihat rekomendasinya,
  3. ruang kerja yang nyaman, dan
  4. koneksi internet yang memadai.

Hal lain yang diprediksi akan menjadi tren setelah COVID-19 adalah munculnya berbagai informasi yang dapat diakses lewat internet dengan mudah, misalnya dalam brosur digital, kartu nama digital, video tutorial, dan seterusnya.


4. Meningkatkan kontrol dalam pengeluaran bisnis

dana - modal - uang - pendanaan - arus kas bisnis

Sudah mengurangi biaya operasional apa saja selama COVID-19? Biaya listrik, biaya sewa ruko, hingga biaya untuk menggaji karyawan?

Baca juga: 9 Manfaat Pinjaman Modal Usaha untuk Bisnis

Tampaknya, jika wabah ini usai nanti, tren bisnis pasca COVID-19 yang akan terjadi adalah para pebisnis tetap perlu untuk mengontrol pengeluaran agar arus kas keuangan tidak terganggu.

Jangan lupa, persiapkan Dana Darurat yang bisa Anda gunakan sewaktu-waktu bila terjadi krisis kembali. Setidaknya, Anda memiliki reserved cash sebanyak 3 kali pemasukan bulanan bisnis Anda.


5. Karyawan tetap bekerja jarak jauh

pebisnis - pengusana - bekerja di kantor (1)

Entrepreneur.com menulis bahwa bekerja jarak jauh ternyata masih efisien, efektif, ekonomis, bahkan banyak diinginkan oleh milenial dan generasi Z. Memang, hal ini masih menjadi perdebatan karena bekerja jarak jauh bukan untuk semua orang. Namun setidaknya Anda bisa menjawab pertanyaan di bawah ini untuk menentukan apakah Anda akan memberlakukan kebijakan remote working atau tidak.

  1. Apakah remote working mampu mengurangi biaya operasional bisnis, seperti listrik, air, internet, dll?
  2. Bagaimana cara Anda mengetahui bahwa karyawan mampu bekerja lebih produktif dan maksimal?
  3. Apa saja keuntungan dan kerugian work from home bagi karyawan?

Itulah dia 5 tren bisnis pasca COVID-19 yang perlu Anda antisipasi. Semoga pembahasan di atas bermanfaat dan semoga bisnis Anda bisa segera naik level ke growth atau maturity stage. Sudah saatnya bisnis Anda maju dengan pasti.

Social Media Share :
Sintia

Sintia

Suka baca buku dan jalan-jalan.