Moka Logo
5 Tips Strategi Branding Multi Outlet ala Kakkk, Ayam Geprek!!!

Cerita Sukses

5 Tips Strategi Branding Multi Outlet ala Kakkk, Ayam Geprek!!!

3 min
SintiaSintia

5 Tips Strategi Branding Multi Outlet ala Kakkk, Ayam Geprek!!! – Berdasarkan Data Internal Moka, ayam geprek menjadi salah satu makanan yang akan tetap diburu pada 2020 ini. Jelas, di tengah kemunculan berbagai gerai ayam geprek, pasti ada pembeda yang dimiliki, yang membuat pelanggan ingin kembali dan kembali lagi.

Meski banyak yang menjual ayam geprek, rasanya setiap pebisnis tak pernah kehabisan ide untuk menghasilkan berbagai inovasi. Misalnya, membuat sambal dengan berbagai tingkat kepedasan yang bikin nagih, menyandingkan ayam geprek dengan Black Fried Rice atau nasi yang diracik dari active charcoal dan bagus untuk detoks tubuh, dan seterusnya.

Baca juga: 9 Cara Meyakinkan Konsumen Agar Mau Membeli Produk Anda

Nyatanya, hal itu pulalah yang membuat bisnis Kakkk, Ayam Geprek!!! yang dimiliki Ferry Setiawan tetap dapat bertahan di tengah persaingan yang cukup ketat. Usut punya usut, ia menggencarkan berbagai strategi branding untuk berbagai outlet yang dimiliki, yang membuat para pelanggan selalu ingat akan kelezatan ayam geprek buatannya.

Lantas, apa saja strateginya? Berikut ini bocoranya.

5 Tips Strategi Branding Multi Outlet ala Kakkk, Ayam Geprek!!!

5 Tips Strategi Branding Multi Outlet ala Kakkk, Ayam Geprek!!! (1)

1. Jangan Hanya Meniru, tapi Harus Punya Kekuatan Sendiri

Ferry Setiawan percaya bahwa setiap bisnis harus memiliki value dan kekuatan masing-masing. Kekuatan itulah yang harus disampaikan kepada publik. Dalam berbisnis, mungkin Anda sudah mengenal prinsip ATM atau Amati, Tiru, Modifikasi. Prinsip ini pun juga diterapkan oleh Ferry dalam menjalani bisnisnya.

“Kalau cuma berhenti di “Tiru”, apa bedanya dengan ayam geprek yang lain? Akhirnya saya modifikasi, ayam geprek saya ditumbuk dengan lumpang dan alu. Yang mana bisa saya jual sebagai customer experience. Orang bisa lihat experience-nya langsung,” kata Ferry dalam acara A Cup of Moka yang diadakan di Satu Atap Coworking Space, Surabaya, Rabu (4/3/2020).


2. Inovasi adalah Hal Mutlak dalam Bisnis

Menyontek sebuah bisnis sangatlah mudah. Akan tetapi, bagaimana ketika berbagai kompetitor berdatangan? Mampukah bisnis bertahan? Ferry Setiawan bercerita bahwa dirinya selalu menyelipkan inovasi dalam usahanya, yang mana hal tersebut membuat bisnisnya bisa berkembang, juga bertahan.

“Kenapa bisa sustain? Always make your brand alive. Innovation is the ultimate key,” terang Ferry.

Menurutnya, dalam bisnis F&B, ada tiga fase produk yang akan dilewati, yaitu; fase tren, fase habit, dan terakhir fase membudidaya. Saat ini banyak bisnis FnB yang sedang tren, tapi kebanyakan hanya bertahan 3-6 bulan. Dibutuhkan purpose atau tujuan untuk naik ke fase selanjutnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Konten Visual Ciamik untuk Bisnis?

Namun, jika tidak memiliki tujuan, bisnis tersebut hanya akan berakhir menjadi tren saja. Ferry Setiawan pun termasuk pebisnis yang ingin membuat usahanya membudidaya sehingga bisa sustain dan tidak ditinggalkan konsumen.



 


3. Ikuti Tren yang Ada

Jika sebuah bisnis berinovasi, maka akan ada pergerakan dan perkembangan. Ferry Setiawan percaya bahwa inovasi tidak hanya datang dari produk, tetapi bisa dari setiap aspek dalam sebuah usaha.

“Untuk itu, jangan lupa untuk mengikuti tren atau hype yang sedang terjadi di dalam masyarakat,” pesannya.

Contoh, Kakkk, Ayam Geprek!!! Pernah membuat sebuah campaign bernama Rayakan Imperfect-mu, yang mana pada waktu itu film Imperfect besutan sutradara Ernest Prakasa baru saja dirilis. Kemudian, bisnis ini juga pernah memperkenalkan menu baru dengan menggunakan visual tokoh Joker, yang mana pada kala itu film Joker sedang ramai jadi perbincangan. Ide menarik, bisa Anda tiru, nih!


4. What You Give is What You Get

Hal penting lain yang ingin disampaikan Ferry Setiawan ialah penting bagi sebuah bisnis untuk bisa memberi dampak baik bagi sosial dan masyarakat. Untuk membuat bisnis berkelanjutan, sebuah bisnis harus socially impactful dan tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja.


5. Learning by Doing

Di sisi lain, bisnis pun harus memiliki sebuah sistem mumpuni yang mampu memudahkan operasional bisnis sehari-hari.

Ferry Setiawan sendiri mengungkapkan bahwa sistem yang Kakkk, Ayam Geprek!!! punya adalah hasil dari learning by doing. Belajar dari pengalaman, nyatanya ia membutuhkan sistem kasir yang dapat membantunya untuk memantau seluruh cabang usahanyam bahkan yang di luar kota.

Untuk itulah ia menggunakan aplikasi kasir Moka, yang mana ia juga bisa mengetahui mana produk yang paling laku atau bagaimana performa penjualan di cabang tertentu, tanpa harus pergi ke cabang tersebut. Kakkk, Ayam Geprek sangat terbantu dengan aplikasi kasir Moka yang mampu menyajikan data penjualan secara real-time dan sudah mengadopsi teknologi cloud-based server.

5 Tips Strategi Branding Multi Outlet ala Kakkk, Ayam Geprek!!! (2)

Sebelum menutup acara A Cup of Moka ini, Ferry Setiawan menyampaikan pesan kepada para pebisnis yang hadir untuk senantiasa memiliki mimpi, tujuan, dan ambisi untuk menciptakan bisnis yang sustain. “Setiap pelaku bisnis harus memiliki ambisi dan harus tau bagaimana cara untuk sampai di titik itu,” tutup Ferry.

Nah, itulah dia penjelasan mengenai strategi branding multi outlet dari Ferry Setiawan selaku pemilik bisnis Kakkk, Ayam Geprek. Semoga bermanfaat untuk pengembangan bisnis Anda, ya!

Oh ya, jangan sampai Anda ketinggalan acara A Cup of Moka yang lainnya, ya! Follow @mokalearninghub untuk info acara terbaru atau pantau jadwalnya di sini. Sukses untuk Anda!

Social Media Share :
Sintia

Sintia

Suka baca buku dan jalan-jalan.