Moka Logo
Periodic Inventory System: Pengertian dan Contoh Penggunaan

Tips Bisnis

Periodic Inventory System: Pengertian dan Contoh Penggunaan

3 min
JordhiJordhi

Periodic Inventory System: Pengertian dan Contoh Penggunaan – Untuk menjalankan sebuah bisnis dengan baik Anda membutuhkan sistem pencatatan, di mana salah satunya adalah periodic inventory system. Lalu, apa itu periodic inventory system dan bagaimana contoh penggunaannya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Definisi Periodic Inventory System

mengecek laporan keuangan

Periodic inventory system adalah metode di mana pencatatan atas pembelian dan penjualan dibedakan satu sama lain. Pencatatan atas pembelian akan dicatat dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas atau utang.

Lalu, untuk pencatatan atas penjualan akan dicatat dengan mendebet akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan.

Pada metode ini, penyesuaian pada akhir periode dilakukan dengan cara menutup persediaan barang awal lalu mencatat persediaan barang akhir yang telah dilakukan perhitungan fisik sebelumnya.

Untuk menentukan saldo akhir pada metode ini dapat dilakukan dengan cara perhitungan nilai fisik persediaan atau stock opname yang dikalikan dengan harga pokok penjualan pada satuan barang. Harga pokok penjualan (HPP) diperoleh dari data persediaan barang awal dan data persediaan barang akhir.

Baca juga: 7 Manfaat Aplikasi Penjualan untuk Operasional Bisnis Anda


Contoh Penggunaan Metode Pencatatan Periodik

menegcek laporan penjualan dengan menganalisis data - Manfaat Aplikasi Kasir untuk Bisnis Kecil dan Menengah - Periodic Inventory System

Pancarakyat adalah perusahaan dagang yang menggunakan sistem pencatatan persediaan menggunakan sistem periodik. Persediaan awal barang dagang sebesar Rp2.000.000. Berikut transaksi bulan Oktober 2021.

  • Tanggal 2 Oktober, membeli barang dagang dari PD. Sumber dengan jumlah Rp3.000.000 dengan syarat 2/10 n/30 terdapat beban angkut sebesar Rp200.000
  • Tanggal 5 Oktober membeli barang dagang dari PD. Gayatri Rp5.000.000 dengan syarat pembayaran 2/15 n/30
  • Tanggal 6 Oktober mengembalikan barang dagang yang dibeli di PD. Gayatri karena ada kerusakan sebesar Rp500.000
  • Tanggal 10 Oktober menjual barang dagang PD. Estarian sebesar Rp6.000.000 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp500.000
  • Tanggal 11 Oktober Membeli barang dagang dari PD. Sumber sebesar Rp5.000.000 dengan syarat 2/10 n/30 serta beban angkut sebesar Rp500.000
  • Tanggal 13 Oktober Pengembalian barang dagang oleh PD. Estarian sebesar Rp1.000.000 karena tidak sesuai dengan pesanan.
  • Tanggal 14 Oktober Diterima pelunasan faktur tanggal 10 Oktober 2021 dari PD. Estarian
  • Tanggal 15 Oktober Membayar hutang pada PD. Sumber atas faktur tanggal 2 Oktober 2021
  • Tanggal 20 Oktober Menjual barang dagang pada PD. Raya senilai Rp5.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebar Rp200.000
  • Tanggal 28 Oktober Pengembalian barang dagang dari PD. Raya sebesar Rp1.500.000
  • Tanggal 30 Oktober Persediaan barang dagang akhir Rp8.000.000

Lalu dari transaksi di atas akan dibuat jurnal dan susunan laporan laba kotor selama periode Oktober 2021.

Jurnal Metode Periodik

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 2 Pembelian 1-1500 Rp3.000.000
Beban Angkut Pembelian 5-1200 Rp200.000
Utang Dagang 2-100 Rp3.200.000
5 Pembelian 1-1500 Rp5.000.000
Utang Dagang 2-1100 Rp5.000.000
6 Utang Dagang 2-1100 Rp500.000
Retur Pembelian 1-1500 Rp500.000
10 Piutang dagang 1-1200 Rp6.000.000
Beban angkut penjualan 9-1400 Rp200.000
Penjualan 4-1100 Rp6.200.000
11 Pembelian 1-1500 Rp5.000.000
Beban angkut pembelian 5-1200 Rp500.000
Utang Dagang 2-1100 Rp5.500.000
13 Retur penjualan 4-1200 Rp1.000.000
Piutang dagang 1-1200 Rp1.000.000
14 Kas 1-1100 Rp4.900.000
Potongan penjualan 4-1300 Rp100.000
Piutang dagang 1-1200 Rp5.000.000
15 Utang dagang 2-1100 Rp3.200.000
Kas 1-1100 Rp3.136.000
Potongan pembelian 5-1300 Rp64.000
20 Piutang dagang 1-1200 Rp5.000.000
Beban angkut penjualan 9-1400 Rp200.000
Penjualan 4-1100 Rp5.200.000
28 Retur penjualan 4-1200 Rp1.500.000

Sumber

Laporan Laba Kotor

Periode Oktober 2021

(dalam Rp)

Penjualan 11.000.000
Retur Penjualan 2.500.000
Potongan Penjualan 100.000
(2.600.000)
Penjualan Bersih 8.400.000
Persediaan Barang Dagang Awal Periode 2.000.000
Pembelian 13.000.000
Beban Angkut Pembelian 700.000
13.700.000
Retur Pembelian (500.000)
Pot Pembelian (64.000)
Pembelian Bersih 13.136.000
Barang Yang Tersedia Untuk Dijual   15.136.000
Persediaan Barang Akhir Periode (8.000.000)
Total Harga Pokok Penjualan 7.136.000
Laba Kotor Periode Oktober 2021 1.264.000

Baca juga: Mengapa Stock Opname Bisnis Retail Penting untuk Usaha Anda?

Itu dia penjelasan dan contoh mengenai periodic inventory system yang bisa Anda pelajari. Mungkin terlihat agak sedikit rumit, tapi hal ini wajib diperhatikan pemilik bisnis yang memiliki stok barang yang cukup banyak.

Namun, Anda tidak perlu merasa bingung, karena aplikasi kasir Moka hadir untuk membantu Anda dalam mengatur inventaris bisnis. Dengan fitur Manajemen Stok, Anda bisa membuat laporan inventaris dengan lebih praktis dan real-time. Tak hanya itu, Anda juga bisa memantau aliran barang masuk keluar agar flow-nya tetap lancar.

Tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai fitur Manajemen Stok? Ingin coba langsung bagaimana fitur ini bisa membantu Anda? Yuk, coba pakai aplikasi kasir Moka sekarang! Gratis coba 14 hari, lho!

Social Media Share :
Jordhi

Jordhi

Penulis di Blog Moka