Moka Logo
Menikmati Gelato di Tengah Teriknya Udara Jimbaran, Siapa Takut?

Cerita Sukses

Menikmati Gelato di Tengah Teriknya Udara Jimbaran, Siapa Takut?

4 min
HimawanHimawan

gaya gelato samasta jimbaran bali

Apa yang paling enak selain makan es krim saat cuaca hari sedang panas-panasnya? Apalagi jika sore sudah tiba, dan sinar matahari begitu cantiknya. Tak ada yang lebih menyegarkan dibandingkan menikmati semangkuk gelato dingin di bawah sinar emas yang hangat. Adalah Angga Permana, pemilik Gaya Gelato Samasta Jimbaran, yang gelatonya sudah tidak asing lagi di Bali. Lalu, bagaimana kisah inspiratif Angga dalam membangun bisnis ini? Apa saja kesulitan yang ia hadapinya di sepanjang jalan? Dan bagaimana teknologi aplikasi kasir membantu Angga dalam mempercepat proses transaksi di bisnisnya? Simak terus artikelnya ya!

 

Mengapa memilih gelato?

Salah satu faktor penentu yang membuat Angga akhirnya terjun untuk menjual gelato adalah iklim Bali yang tropis. Ia menyadari betul bahwa hari-hari di Bali adalah hari yang relatif panas dan jarang hujan. Dan banyak orang-orang Bali yang ingin menyantap sesuatu yang segar dan memuaskan dahaga mereka. Itulah mengapa ia pun memilih gelato sebagai produk yang ingin ia tonjolkan kepada pelanggannya. Strukturnya yang mirip krim, rasanya yang manis, serta tampilannya yang cantik, merupakan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada pelanggan.

Adapun varian yang paling populer di Gaya Gelato Samasta Jimbaran adalah pistacchio. Rasanya yang agak pedas ini ternyata cocok di lidah orang-orang Bali. “Varian ini memberikan kesan rasa mint,” kata Angga. Ternyata, pelanggannya tidak hanya menginginkan sesuatu yang dingin tetapi juga rasa pedas yang berbeda dari rasa varian lainnya. Tentu saja berbeda, varian ini tidak dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti toasted pistacchio nuts, yang agak sulit ditemukan di Indonesia. Itulah mengapa Angga harus membeli atau membawanya dari luar negeri.

gaya gelato samasta jimbaran bali

Siapa saja target audience Gaya Gelato?

Sebagai waralaba, yang juga berlokasi di Ubud, Gaya Gelato di Samasta Jimbaran memiliki target audience yang bermacam-macam. Kebanyakan, orang-orang yang datang berkunjung adalah turis lokal, namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa turis mancanegara juga konsisten datang berkunjung. Apalagi jika mengingat bahwa Samasta Jimbaran memiliki pengunjung yang juga beragam. Ini membuat Gaya Gelato Samasta Jimbaran masuk dalam kategori pasar internasional.

Namun begitu, sebelum akhirnya menetapkan siapa target audience bisnisnya, Angga membaca terlebih dahulu kebutuhan pasarnya. Ini berarti membaca tren bisnis gelato di Bali dan kebiasaan berbelanja pelanggannya. Ia melihat demografi orang-orang yang sering datang ke tempatnya, dan menentukan produk seperti apa yang bisa ia tawarkan agar laku di pasaran. Jika ternyata kebanyakan pelanggannya adalah turis lokal, maka rasa produk yang ia jual juga tentu menyesuaikan dengan lidah dan selera orang lokal. Namun ketika ada pelanggannya yang merupakan turis mancanegara, tentu ia tidak bisa diam di tempat dan tetap menjual produk lokal. Ia juga harus menyesuaikan produknya dengan selera turis mancanegara agar eksistensinya tetap relevan di tengah-tengah pesaingnya.

gaya gelato samasta jimbaran bali

Apa arti pesaing bagi Angga?

Dalam bisnis, tentu saja persaingan dan konflik akan muncul. Sejak awal membangun Gaya Gelato Samasta Jimbaran, Angga yakin bahwa pesaing dalam industri yang ia geluti akan selalu berdatangan. Namun, itu bukan berarti ini menjadi pemicunya untuk tidak terus melangkah dan tetap menjalankan bisnisnya sendiri. Seperti yang ia katakan: “salah satu pesaing kami itu ada di Shae Market; lokasinya yang strategis dari pusat kota membuatnya menjadi kedai gelato paling dicari di Jimbaran.” Lalu, apa yang Angga lakukan untuk bisa mengungguli pasar?

Angga meyakini bahwa kualitas produk adalah elemen penting untuk kesuksesan sebuah bisnis. Dengan tetap konsisten menawarkan produk berkualitas dengan bahan-bahan premium yang tetap terjaga kebersihan dan rasanya. Tanpa produk dengan rasa yang unik dan berbeda dari produk pesaingnya, tentu saja tidak ada nilai jual yang bisa diberikan ke pelanggan.

“Pelanggan zaman sekarang sudah jauh lebih kritis untuk menentukan ke mana mereka harus loyal,” tambah Angga. Mereka tidak lagi mencari produk yang enak dan tempat yang menarik tetapi juga konsistensi dalam pelayanan. Sehingga, kehadiran pesaing ini justru harusnya menjadi cerminan terhadap diri sendiri: apa yang belum kami lakukan? Dan bagaimana kami meningkatkan apa yang sudah ada saat ini?

gaya gelato samasta jimbaran bali

Prinsip utama apa saja yang dipegang Gaya Gelato agar sukses?

Selain mengunggulkan kualitas produk, Angga juga selalu memotivasi karyawannya agar maksimal dalam bekerja. Ia percaya bahwa setiap karyawan memiliki etos kerja yang berbeda-beda, namun dengan adanya motivasi untuk terus mengerahkan kemampuan mereka sepanjang hari, perbedaan itu akan lebur dalam kerjasama tim. Dalam setahun, misalnya, Angga rutin mengadakan pelatihan membuat gelato bagi karyawannya. Baginya, proses ini merupakan tahap penting untuk membuat karyawannya mengenali terlebih dahulu tentang produk yang dijualnya. Tentu akan lucu jika Gaya Gelato Samasta Jimbaran memiliki banyak produk yang sudah tau ingin memesan apa, tetapi karyawannya sendiri tidak tau rasa produknya dan bagaimana cara membuatnya.

Pemberian motivasi secara rutin ini juga Angga lakukan untuk mengatasi masa-masa tersulit di dalam bisnisnya. Tidak setiap waktu bisnisnya ramai pengunjung. Kadang, hanya beberapa bulan pelanggan datang secara rutin, namun di bulan selanjutnya bisa sama sekali sepi pengunjung. Ini tentu salah satu tantangan yang harus dihadapi Angga. Jika Angga saja sebagai pemimpin dalam bisnisnya tidak semangat, tentu ini akan menular ke karyawannya. “Sudah tugas saya untuk menyemangati diri sendiri, baru kemudian saya bisa menyemangati karyawan saya,” katanya. Dengan semangat yang dirasakan bersama, ini akan memperkuat tim sebagai kumpulan orang-orang yang memiliki visi bersama dan kembali ke visi tersebut saat situasi membuat mereka melenceng dari jalur.

gaya gelato samasta jimbaran

Sumber: Instagram @gayagelatolabsamasta

 

Strategi pemasaran seperti apa yang digencarkan Gaya Gelato?

Kesuksesan sebuah bisnis tentu tidak pernah lepas dari peran pemasaran. Angga menggunakan media sosial seperti Instagram untuk memasarkan produk dan bisnisnya. “Kami pake platform ini karena sekarang daya tarik visual itu sangat seksi,” katanya, “karena semakin banyak orang yang tertarik dengan gambar dibandingkan hanya tulisan saja.” Penggunaan foto-foto dengan warna gelato yang menarik, dipercayanya menjadi daya tarik yang kuat untuk mendapatkan pelanggan. Dengan Instagram, Angga juga bisa mendapatkan exposure lebih banyak karena ketika orang tertarik melihat foto gelatonya, mereka akan mengirimkan foto tersebut ke teman-temannya.

Selain menggunakan media sosial, Angga juga menggunakan jasa influencer atau Key Opinion Leader untuk menciptakan kredibilitas brand Gaya Gelato Samasta Jimbaran. Ia sempat mengundang sejumlah tokoh ternama lokal yang cocok dengan visi bisnisnya. Dari sana, dampaknya, semakin banyak orang-orang Bali yang tertarik mencicipi produknya. Kehadiran influencer ini juga memperluas cakupan audience-nya; tidak hanya kaum kelas menengah ke atas saja yang berani mencicipi, tetapi juga yang menengah ke bawah.

 

Bagaimana Moka membantu Gaya Gelato dalam operasional bisnis?

Terakhir, kunci kesuksesan Gaya Gelato Samasta Jimbaran juga terdapat pada bantuan teknologi aplikasi kasir Moka. Dengan bentuk fisik yang compact dan tidak makan banyak tempat, Moka jelas memiliki nilai jual yang berbeda dibandingkan aplikasi kasir lainnya. “Saya sangat suka dengan sistem laporannya,” Angga menjelaskan, “halaman depan untuk analisis bisnisnya itu sangat rinci dan transparan.” Sehingga, setiap kali Angga ingin melakukan rekap penjualan di akhir bulan, itu tidak akan menjadi penghalang. Bahkan, Angga bisa merekap penjualan kapan saja, mengingat data-data yang terekam dalam aplikasi kasir Moka berlangsung secara real-time atau saat itu juga.

“Saya sudah percaya sama Moka sejak 1.5 tahun yang lalu,” Angga melanjutkan. Dari awal berdirinya waralaba di Jimbaran ini, ia langsung menggunakan Moka karena penasaran dengan fitur-fitur premiumnya. Ia pun mengakui bahwa awal mengetahui Moka adalah dari saran teman-teman sesama pebisnisnya di Bali. Dari iseng mencoba, dan hingga sekarang, Angga tetap setia menggunakan aplikasi kasir Moka.

gaya gelato samasta jimbaran bali

Dari cerita inspiratif Angga Permana di atas, apakah Anda sudah mendapatkan ide-ide menarik seputar perjalanan dibangunnya Gaya Gelato Samasta Jimbaran? Atau apa Anda justru menjadi penasaran untuk mampir ke Gaya Gelato di Jimbaran saat liburan di Bali?

Dua-duanya boleh!

Social Media Share :
Himawan

Himawan

Penulis di Blog Moka