Moka Logo
E-Book: Tren Bisnis Ayam Geprek di Indonesia Tahun 2018

E-Book

E-Book: Tren Bisnis Ayam Geprek di Indonesia Tahun 2018

3 min
HimawanHimawan

E-Book: Tren Bisnis Ayam Geprek di Indonesia Tahun 2018 – Salah satu produk kuliner yang paling sering dibicarakan di tahun 2018 adalah ayam geprek. Olahan ayam goreng yang dipipihkan ini, atau kerap juga disebut flattened chicken, muncul menjadi topik hangat dari pertengahan hingga akhir 2017.

Daging ayam dimarinasi rempah, digoreng sampai cokelat keemasan, lalu ditaburi bumbu ulekan yang terdiri atas bawang goreng, bawang merah, dan cabai. Uh, siapa yang tidak ngiler hanya dengan membayangkannya saja?

Data internal kami menemukan bahwa 5 kota terpopuler yang menjual ayam geprek di Indonesia adalah Bekasi, Tangerang, Banten, Solo, dan Bogor.

Kelima kota ini didasarkan pada median jumlah transaksi per outlet di bulan Juli 2018. Untuk itu, di artikel ini, kami akan menjelaskan 3 potongan data utama terkait ayam geprek yang bisa menjadi inspirasi bisnis di tahun 2019.

Baca juga: 15 Makanan dan Minuman yang Cocok untuk Bazar, Pasti Laku!

Ketiga potongan data tersebut termasuk produk ayam geprek terpopuler, karakteristik pembeli ayam geprek, dan pendapatan penjualan ayam geprek.

Sebelum melihat lebih rinci, apakah Anda tidak ingin lebih dulu mengunduh E-book Tren Binis Ayam Geprek di Indonesia? Isi form di bawah ini, ya.

Tren Bisnis Ayam Geprek di Indonesia

Berkat Promosi Kreatif, Ayam Geprek Madagaskar Buka 8 Cabang di Bali - E-Book: Tren Bisnis Ayam Geprek di Indonesia Tahun 2018

1. Produk terpopuler

Data kami menemukan bahwa 3 produk ayam geprek terpopuler di Indonesia adalah Ayam Keprabon Express, Ayam Geprek Bunda, dan Ayam Geprek Jogja.

Selain itu, tahukah Anda bahwa rasa ayam geprek di Jawa Timur sengaja dibuat jauh lebih pedas dibandingkan rasa ayam geprek di Jawa Tengah atau Yogyakarta?

Baca juga: 7 Tips Dapat Untung Besar dari Berjualan Makanan di Bazar

Ini karena selera lidah orang Jawa Tengah dan Yogyakarta cenderung terbiasa dengan makanan dan minuman yang rasanya relatif lebih manis dibandingkan dengan selera lidah orang di daerah lainnya di Pulau Jawa.


2. Karakteristik pembeli

Salah satu karakteristik yang bisa diperhatikan adalah dari 24.1 persen pelanggan ternyata lebih senang makan di tempat atau dine-in, sementara 75.9 persen sisanya lebih senang dibawa pulang atau take-away.

Besarnya selisih persentase ini didasarkan pada asumsi bahwa pembeli mulai agak malas untuk pergi ke kedai ayam geprek, mengingat kini mereka lebih banyak mengandalkan teknologi layanan pesan antar seperti ojek online.

Tidak hanya itu, kemasan satu porsi ayam geprek yang praktis dan mudah dibawa ke mana pun membuat para pembeli lebih ingin membeli ayam geprek dalam kemasan.

Baca juga: Berkat Promosi Kreatif, Ayam Geprek Madagaskar Buka 8 Cabang di Bali

Ayam geprek juga paling banyak dibeli pada pukul 11 pagi, terlepas dari apakah itu hari kerja atau akhir pekan.

Ini menunjukkan bahwa banyak orang cenderung mengonsumsi ayam geprek untuk makan siang, dibandingkan sebagai santapan makan malam. Rasanya yang gurih dan sedikit asin membuatnya dirasa lebih pas untuk disantap saat sinar matahari menyengat tajam.


3. Pendapatan penjualan

Data kami menunjukkan bahwa penjualan ayam geprek pada bulan November 2017 mencapai sekitar 2.5 milyar rupiah.

Dalam waktu kurang dari setahun, angka ini meningkat sebanyak 113.59 persen atau 3 kali lipat lebih besar di akhir Oktober 2018, dengan pendapatan yang menyentuh hampir 5.5 milyar rupiah.

Baca juga: 7 Manfaat Aplikasi Penjualan untuk Operasional Bisnis Anda

Dari ketiga potongan data di atas, dapat diasumsikan bahwa di tahun 2019, tren ayam geprek akan terus meningkat seiring dengan hadirnya inovasi dan terobosan yang bisa mendobrak asumsi kuno terhadap bagaimana olahan ayam seharusnya disajikan.

Jika Anda masih penasaran dengan potongan data yang lebih banyak seputar tren ayam geprek di Indonesia tahun 2018, Anda bisa mengunduhnya di e-book terbaru kami yang berjudul “Tren dan Data Terbaru Bisnis Ayam Geprek di Indonesia tahun 2018”

Jangan lupa isi form di artikel ini, ya!


Download E-book Lainnya di Sini, Yuk!

E-Book POS General 600x300

  1. Tren Mobile Payment dan Dampaknya Bagi Pelaku Bisnis
  2. Strategi Instagram untuk Bisnis Lebih Maksimal 2019
  3. Beauty 4.0: Habis Cantik Terbitlah Viral
  4. Program Loyalitas & Dampaknya Terhadap Pelanggan dan Bisnis
  5. Revolusi Aplikasi Kasir untuk Keberlanjutan Usaha di Indonesia
  6. Data-Data Terkini seputar Tren Bisnis Kedai Kopi di Indonesia
  7. Strategi Ampuh Mendongkrak Penjualan Bisnis Kedai Kopi di Indonesia 2018
  8. Cara Memaksimalkan Penjualan di Bulan Ramadan



Social Media Share :
Himawan

Himawan

Penulis di Blog Moka