Moka Logo
Mengenal Apa Itu Discounted Cash Flow dan Contohnya

Tips Bisnis

Mengenal Apa Itu Discounted Cash Flow dan Contohnya

3 min
JordhiJordhi

Mengenal Apa Itu Discounted Cash Flow dan Contohnya – Arus kas terdiskon atau discounted cash flow adalah sebuah cara atau metode untuk mengukur potensi dalam sebuah peluang investasi.

Konsep discounted cash flow mengacu pada prinsip investasi, di mana jika Anda menginvestasikan sejumlah dana ke dalam instrumen investasi apa pun, maka dana tersebut memiliki prospek untuk bertumbuh sebesar jumlah tertentu selama beberapa waktu tertentu.

Investasi apa saja yang dimaksud? Tentu saja, investasi di sini bisa mencakup investasi pada perusahaan atau bisnis, atau pun investasi properti.

Agar lebih mudah memahaminya, setidaknya Anda perlu mengetahui dua hal yang ikut mendasari konsep discounted cash flow ini. Pertama, konsep ini umumnya menggunakan asumsi akan prospek atau estimasi pertumbuhan pendapatan dan kedua, nilai sejumlah uang pada konsep ini ditentukan berdasarkan waktu.

Mengenai penamaannya, metode ini disebut “terdiskon” karena cara melakukan perhitungannya adalah dengan menggunakan estimasi cash flow di masa mendatang untuk selanjutnya “didiskon” guna melihat nilainya di masa sekarang.

Jika nilai masa sekarang yang telah dihitung menggunakan metode discounted cash flow atau DCF ini lebih tinggi daripada nilai yang harus dikeluarkan untuk investasi, maka prospek investasinya termasuk baik.

Baca juga: Seberapa Penting Modal Usaha untuk Bisnis Anda?


Fungsi Discounted Cash Flow adalah…

Discounted Cash Flow adalah: Pengertian dan Fungsi

Berangkat dari pemaparan mengenai discounted cash flow di awal tadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi perhitungan ini adalah untuk memberi gambaran bagi para investor. Gambaran yang dimaksud mengacu pada estimasi perhitungan pertumbuhan nilai dana yang rencananya akan mereka investasikan di masa mendatang.

Selain itu, perhitungan ini juga dapat menilai prospek biaya dan pendapatan yang berujung pada perkiraan profitabilitas di masa mendatang.

Hal ini tentu akan sangat berkaitan dengan keputusan seorang investor untuk berinvestasi. Bagaimana pun, seorang investor tentu ingin mengetahui apakah dalam kurun waktu tertentu, dana yang mereka investasikan akan bertumbuh dengan baik atau tidak. Bukan begitu?

Baca juga: 10 Tugas Kasir untuk Bisnis Anda, Apa Saja?


Contoh Aplikasi dan Perhitungan Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow adalah: Pengertian dan Fungsi

Anggaplah ada sebuah perusahaan X yang saat ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp100 juta. Di masa mendatang, sebutlah satu tahun ke depan, jika melihat riwayat laporan keuangannya, estimasi cash flow perusahaan X tersebut adalah Rp110 juta.

Jika Anda ingin menginvestasikan Rp100 juta hari ini, Anda perlu menghitung DCF-nya untuk dapat menilai prospek dari investasi tersebut. Bila tingkat bunga investasi Anda adalah sebesar 5% dalam satu tahun, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

DCF = Arus kas (estimasi) : (1+tingkat bunga saat ini)^tahun di masa mendatang

DCF = Rp110 juta : (1 + 0,05)1

Maka nilai Rp110 juta di tahun ini adalah:

DCF = Rp110 juta : 1,05 = Rp104,76 juta

Artinya, dengan tingkat bunga 5%, estimasi cash flow sebesar Rp110 juta di tahun depan memiliki nilai di masa kini sebesar Rp104,76 juta. Nilai ini tentunya lebih tinggi dari nilai uang yang akan Anda investasikan, yakni Rp100 juta. Maka, investasi ini bisa disebut memiliki prospek baik.

Dengan menggunakan DCF, Anda bisa menilai prospek profitabilitas perusahaan yang sedang Anda minati. Memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan perusahaan sangatlah penting.

Kesimpulannya, bila sebuah perusahaan yang Anda minati diharapkan untuk menghasilkan dua miliar rupiah di tahun mendatang, bukan berarti Anda harus menginvestasikan dua miliar rupiah saat ini juga, karena Anda akan membayar terlalu tinggi.

Baca juga: Pengertian Free Cash Flow dan Fungsinya


Tingkatkan Arus Kas dengan Pengelolaan Inventaris

menegcek ketersediaan stok di gudang - Tips Menggunakan Aplikasi Stok Barang Gratis untuk Bisnis Kuliner - Finished Goods Inventory Discounted Cash Flow adalah: Pengertian dan Fungsi

Sebagaimana yang telah Anda simak sebelumnya, discounted cash flow memerlukan prediksi arus kas di masa mendatang untuk membuktikan profitabilitas bisnis Anda kepada investor. Oleh karena itu, untuk membantu Anda mengatur arus kas dan menyiapkan laporan keuangan dengan lebih baik, Anda membutuhkan manajemen inventaris yang lebih baik juga. Alasannya tentu karena inventarisasi stok berkaitan erat dengan kas masuk dan kas keluar. 

Bila Anda abai mengelola inventaris dan membeli lebih banyak stok bahan baku daripada yang dibutuhkan, tentu akibatnya akan kurang baik. Kas keluar akan menjadi lebih besar daripada kas masuk dan pencatatan keuangan pun akan terpengaruh. Padahal, Anda sebagai pemilik bisnis harus memiliki pencatatan yang rapi. Pencatatan yang jelas dan rapi inilah yang akan membantu Anda menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli persediaan bahan baku dan berapa jumlahnya.

Untuk alasan ini jugalah, Moka POS hadir dengan fitur Inventory Management. 

FItur Inventory Management dapat melacak jumlah stok yang tersedia dan menghitung stok yang tersisa setelah digunakan. Semua dilakukan secara real time dan otomatis, sehingga Anda tak perlu meng-update inventaris stok secara manual.

Dengan fitur Moka Inventory Management, Anda akan dapat meningkatkan keuntungan yang membuat bisnis Anda semakin sehat. Ketika bisnis sehat, investor pun tentu akan lebih mudah melirik potensi dalam bisnis yang Anda jalankan.

Selain itu, Moka POS juga menyediakan laporan keuangan yang bisa Anda bagikan kepada para investor. Tujuannya sama, yakni untuk membuktikan kesehatan keuangan bisnis Anda. Ketika bisnis Anda tidak mempunyai pencatatan yang baik, hal itu bisa saja membuat para investor ragu dengan bisnis Anda.

Oleh karena itu, bagi Anda para pebisnis, Moka POS hadir untuk membantu menghadirkan pencatatan keuangan yang rapi. Tertarik untuk tahu lebih dalam? Langsung saja klik di sini.

Social Media Share :
Jordhi

Jordhi

Penulis di Blog Moka